Selasa, 03 November 2015

Fisiologi Pencernaan Kelinci



Pada kelinci dewasa, panjang total saluran pencernaan sekitar 4,5 sampai 5 m. Makanan masuk dalam saluran pencernaan dari mulut melalui esofagus yang pendek dan segera masuk ke lambung yang sederhana. Lambung kelinci menampung sekitar 90-100 gram makanan selama 3-6 jam.

Makanan selanjutnya akan melalui usus halus sepanjang 3 m dengan diameter 0,8-1 cm. Dalam usus halus ini terjadi pencernaan enzimatik oleh empedu (dari liver) dan enzim pankreas. Sebagian makanan yang sudah terurai kemudian diserap oleh dinding usus halus. Usus halus ini selanjutnya akan bermuara di usus yang di sebut caecum.

Bagian caecum panjangnya 40-45 cm dengan diameter 3-4 cm. Pada caecum ini terdapat appendix (usus buntu) sepanjang 10-12 cm. Dalam caecum inilah terjadi proses fermentasi yang menakjubkan selama 2-12 jam. Fermentasi terjadi karena adanya bakteri pencernaan yang menghasilkan enzim fermentasi. Fermentasi ini adalah inti keunggulan dari proses pencernaan kelinci. Dengan adanya fermentasi, sisa makanan dalam caecum akan meningkat kandungan nutrisinya. Dan setelah mengalami fermentasi di caecum, makanan akan masuk ke usus besar sepanjang 1,5 m. Dalam usus besar ini terjadi penyerapan air dan pemadatan sisa makanan sehingga menghasilkan feses maupun caecotroph. Feses dan caecotroph ini kemudian akan keluar melalui anus.


Ada proses yang unik di dalam usus besar kelinci. Bila makanan dari caecum masuk usus besar saat pagi hari makan usus besar akan menghasilkan lendir dan membentuk sisa makanan terfermentasi menjadi butiran bergerombol yang disebut caecotroph. Caecotroph ini akan dimakan kembali oleh kelinci karena mengandung nutrisi yang sangat tinggi. Bila sisa makanan masuk usus besar di waktu yang lain, maka usus besar akan memilah-milah makanan. Bagian yang cair dan partikel kecil akan didorong masuk kembali ke caecum. Sedangkan bagian padat dan partikel besar akan dibentuk menjadi feses.

Minggu, 01 November 2015

Sehat dengan Daging Kelinci


       Sudah terlihat kecenderungan pola diet saat ini, terutama di perkotaan, masyarakat mulai meninggalkan konsumsi produk daging, terutama sapi, kambing, dan ayam potong. Hal ini seiring pesatnya arus informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi daging hewan tersebut menimbulkan efek buruk terutama bagi penderita penyakit degeneratif (darah tinggi, gula, asam urat, kanker, dsb). Efek negatif ini terjadi karena banyak sistem pemeliharaan hewan ternak hanya mengejar produksi daging, namun kurang memperhatikan kesehatan & kualitas dari daging itu sendiri.
Tahukah Anda, bahwa kelinci bisa menjadi alternatif daging yang lebih sehat?
       Dibandingkan dengan hewan lain seperti sapi, kambing, atau ayam, daging kelinci memiliki kandungan protein yang lebih tinggi. Selain itu, kadar lemak dan kalori dalam daging kelinci lebih rendah dari pada jenis daging yang lain. Mari kita simak tabel berikut ini.

Tabel. Kandungan Gizi berbagai jenis daging per 100g.

Daging Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Ca (mg) Na (mg)

Kelinci 160 21 8 20 40
Ayam 200 20 12 10 70
Sapi 195 20 12 12 65
Domba 210 18 14 10 75
Babi 260 17 21 10 70

1. Energi
Setiap manusia membutuhkan energi untuk aktifitas sehari-hari. Namun bagi penderita kencing manis (Diabetes), kelebihan asupan energi dapat berakibat buruk. Diantara daging hewan ternak di atas, kelinci yang paling aman untuk dikonsumsi karena kandungan kalori yang paling rendah.

2. Protein
Protein adalah zat pembangun tubuh. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit, regenerasi sel yang rusak, dan mendukung semua sistem metabolisme tubuh. Daging dengan kandungan protein tinggi sangat bagus untuk pertumbuhan anak dan menjaga kesehatan.

3. Lemak
Kata “lemak” seakan menjadi hal yang sangat dihindari bagi pelaku diet sehat. Padahal dalam porsi ideal, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh kita. Memang, kelebihan lemak dalam tubuh (kolesterol & trigliserid) akan beresiko menimbulkan penyakit, apalagi bila disertai penyakit hipertensi dan diabetes. Maka sangat penting untuk memilih daging yang memiliki kadar lemak yang rendah.

4. Natrium
Sering mendengar saran dokter untuk mengurangi konsumsi garam? Ya.. dan mungkin tidak asing bagi Anda penderita darah tinggi. Mengurangi konsumsi garam (natrium) dapat membantu menurunkan tekanan darah anda. Tahukah Anda bahwa dalam daging terdapat unsur garam? Mengapa konsumsi daging kambing dapat menaikkan tekanan darah Anda? Salah satunya adalah karena kandungan garam dalam daging kambing adalah cukup tinggi. Kabar baiknya adalah.. kelinci memiliki kandungan garam paling rendah diantara hewan ternak lainnya. Hmm...

Dengan sekian banyak kelebihan daging kelinci diatas, maka pantaslah kalau kelinci menjadi pilihan untuk alternatif daging konsumsi di masa depan.

KELINCI UNTUK INDONESIA SEHAT !!

Produk Omah Kelinci

Produk Omah Kelinci :

1. Indukan NZW, Flam, Rex         Rp.    90.000,-/kg
2. Indukan Anggora                      Rp.  125.000,-/kg
3. Kelinci Pedaging                      Rp.    35.000,-/kg
4. Kelinci Laboratorium Rp.  150.000,-/ekor
5. Karkas                                       Rp.    95.000,-/kg
6. Pupuk cair urin kelinci Rp.      7.000,-/liter
7. Pupuk kandang feses kelinci Rp.    20.000,-/sak 10 kg
8. Balance feed (Pelet Kelinci) Rp.   275.000,-/karung (50kg)
                                                       Rp.     60.000,-/sak (10kg)
                                                       Rp.     10.000,-/kemasan (1kg)
9. Enzifarm (Probiotik Kelinci) Rp.     75.000,-/kemasan 1 liter


Indukan New Zealand White


Indukan Rex


Karkas (tanpa kepala, kulit, & jerohan)

Bila berminat silahkan hubungi   081804568020 (via telepon / sms / whatsapp)

" KELINCI UNTUK INDONESIA SEHAT "